September 9, 2024 in math3 minutes
Sistem koordinat tiga dimensi (3D) memungkinkan kita untuk menggambarkan posisi titik dalam ruang. Tidak seperti sistem dua dimensi (2D) yang menggunakan dua sumbu (x dan y), sistem 3D melibatkan tiga sumbu yang saling tegak lurus: sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z. Sumbu-z ini memberikan dimensi tambahan yang memungkinkan kita menggambarkan ketinggian atau kedalaman dalam ruang.

Dalam sistem koordinat dua dimensi, kita mengenal empat kuadran, yang merupakan hasil pembagian oleh sumbu-x dan sumbu-y. Pada sistem koordinat tiga dimensi, ruang dibagi menjadi delapan wilayah yang dikenal sebagai oktan. Oktan adalah hasil dari pembagian oleh ketiga sumbu (x, y, dan z), yang masing-masing bisa bernilai positif atau negatif.
Setiap oktan merepresentasikan kombinasi tanda positif dan negatif dari ketiga sumbu tersebut. Misalnya:
Pembagian ini membantu kita mengidentifikasi secara tepat di mana sebuah titik berada di ruang tiga dimensi. Misalnya, titik
berada di oktan keempat karena nilai x dan y positif, tetapi z negatif.
Untuk lebih memahami bagaimana posisi titik bekerja dalam ruang tiga dimensi, mari kita perhatikan bagaimana sebuah komponen koordinat berubah dalam berbagai dimensi.
Misalkan
:
Dimensi 1: Jika hanya satu sumbu yang digunakan (misalnya
), maka
hanya merepresentasikan satu titik di sepanjang sumbu-x. Ini adalah titik spesifik di mana
, tanpa mempertimbangkan sumbu lain.
Dimensi 2: Ketika kita menambahkan sumbu-y dan mempertahankan
, posisi ini sekarang membentuk sebuah garis vertikal yang sejajar dengan sumbu-y. Setiap nilai
memungkinkan titik tetap berada pada garis ini dengan
tetap konstan.
Dimensi 3: Dalam tiga dimensi, dengan
, kita sekarang memiliki bidang yang sejajar dengan sumbu-y dan sumbu-z, yang dikenal sebagai bidang
. Bidang ini mencakup semua nilai
dan
, sementara
tetap konstan.
Hal yang sama berlaku untuk komponen y dan z:
Jika kita menetapkan
dalam ruang tiga dimensi, maka kita menciptakan bidang di mana semua titik di bidang tersebut memiliki nilai
, sementara
dan
bisa bervariasi.

Jika kita menetapkan
dan
, maka kita mendapatkan garis yang sejajar dengan sumbu-z, karena hanya nilai
yang bisa berubah.

Jika kita menetapkan
,
, dan
, maka kita telah menentukan satu titik spesifik di ruang tiga dimensi:
.

Beberapa rumus dalam sistem koordinat dua dimensi tetap berlaku di tiga dimensi, hanya dengan sedikit penyesuaian. Berikut adalah dua di antaranya yang masih sangat relevan:
Did you know?
Di dalam tiga dimensi, rumus ini diperluas dengan menambahkan komponen z, sehingga jarak antara dua titik
dan
dihitung dengan rumus:
Contoh: Misalkan kita ingin menghitung jarak antara dua titik
dan
. Dengan menggunakan rumus ini, kita mendapatkan:
Did you know?
Dalam tiga dimensi, bentuk bola bisa direpresentasikan dengan persamaan standar:
Di sini,
adalah pusat bola dan
adalah jari-jarinya.
Contoh: Jika bola memiliki pusat di
dan jari-jarinya 5, maka persamaan bola tersebut adalah: